ChatGPT atau Generatif Pre-Trained Transformer merupakan kecerdasan buatan berbentuk chatbot yang memiliki kemampuan menjawab semua pertanyaan. Teknis sederhananya adalah seperti saat kita bertanya kepada guru di dalam kelas, tetapi di ChatGPT ini anda bertanya kepada AI yang secara otomatis akan mencari informasi apapun yang anda butuhkan. Kecerdasan buatan ini masuk dalam kategori machine learning yang dikembangkan untuk memperoleh data dalam jumlah besar dan memberikan umpan balik kepada pengguna dengan bahasa yang natural seperti manusia.

Terkenal tapi jarang digunakan

Sejak pertama kali diluncurkan pada November 2022, ChatGPT ini tengah ramai diperbincangkan karena kemampuannya dalam menjawab berbagai pertanyaan yang rumit sekalipun. Dilansir dari Business Inside, Jumat (10/2/2023), ChatGPT ini bahkan langsung populer hanya dalam waktu 5 hari setelah rilis dan memiliki lebih dari satu juta pengguna.

Akan tetapi, ada sebuah studi terbaru dari Institut Reuters di Universitas Oxford mengungkapkan bahwa chatbot bertenaga AI seperti ChatGPT ternyata tidak sepopuler yang diperkirakan. Studi yang bertujuan untuk memahami bagaimana seseorang menggunakan AI ini, disebut melibatkan sekitar 12.217 responden dari berbagai negara seperti Argentina, Denmark, Perancis, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat. Dari hasil data studi yang dikumpulkan lewat kuesioner online yang disebar onleh YouGov, perusahaan riset dan analisis data internasional, antara 28 Maret dan 30 April 2024 di enam negara yang telah disebutkan di atas. Hasilnya, dalam studi yang mengkaji pendapat dan penggunaan chatbot, ada sekitar 20 hingga 30 persen responden mengaku tidak pernah mendengar AI yang paling populer yang ada saat ini. Dengan kata lain, meskipun ChatGPT sangat populer ternyata masih jarang digunakan paling tidak diantara responden pada penelitian ini.